BAZNAS RI dan MUI DKI Jakarta Ajak Masyarakat Perkuat Pemahaman Literasi Zakat  

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta baru-baru ini menyelenggarakan Seminar Internasional bertema "Etika Berbeda Pendapat dalam Masalah Ilmu Agama." Acara ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi zakat dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya zakat di Indonesia.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) BAZNAS ke-24. Seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, H. Achmad Sudrajat, Lc., MA., Ketua MUI Jakarta KH. Muhammad Faiz, ulama hadis dan ushul fiqih terkemuka, Syaikh Prof. Dr. Muhyiddin Awwamah Al-Husaini, Plt. Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta, H. Aceng Zaini, M.Si., serta para peserta seminar internasional di Jakarta.

H. Achmad Sudrajat, Lc., MA., dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif MUI DKI Jakarta sebagai mitra strategis dalam menyelenggarakan seminar ini.

“Kami sangat senang ketika MUI DKI hadir dan menyampaikan inisiatif untuk mengadakan acara di BAZNAS RI. Kami menyambut dengan sangat terbuka dan bahagia. Menurut kami, ini merupakan langkah positif dalam membangun kerja sama, khususnya dalam memperkuat literasi zakat di masyarakat,” ungkap Achmad.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan komitmen bersama antara BAZNAS RI dan MUI DKI Jakarta untuk mempromosikan nilai-nilai etika, memperkuat pemahaman literasi zakat, dan mendukung pengembangan ilmu keislaman di Indonesia.

Ia juga menjelaskan bahwa BAZNAS telah merancang program strategis, seperti “Dai Zakat,” yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang zakat dan mendorong pengelolaannya secara profesional dan transparan.

“Program ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dari berbagai lapisan dan memperluas kesadaran zakat secara nasional,” jelasnya.

Achmad memaparkan capaian terbaru BAZNAS RI, yang berhasil menghimpun Rp1,14 triliun tahun ini. Secara nasional, total penghimpunan zakat dari seluruh BAZNAS dan LAZ mencapai Rp41 triliun. Namun, angka tersebut masih jauh dari potensi zakat nasional yang diperkirakan sebesar Rp300 triliun.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, BAZNAS RI mendirikan BAZNAS Institut dan mempersiapkan 45 fundraiser dari berbagai wilayah guna mengoptimalkan penghimpunan zakat. Achmad juga menyoroti bahwa penghimpunan zakat di DKI Jakarta masih jauh dari potensi yang mencapai Rp30 triliun.

“Kami berharap MUI DKI Jakarta bisa menjadi mitra strategis BAZNAS BAZIS DKI Jakarta untuk memperluas dampak positif program zakat, serta literasi keagamaan,” tuturnya.

Achmad berharap seminar ini menjadi tonggak penting dalam membangun harmoni pemikiran keagamaan dan memperkuat pengelolaan zakat sebagai solusi permasalahan sosial di Indonesia.

“Mari kita bersama-sama mendorong literasi zakat dan membangun umat yang lebih berdaya,” tutupnya.

Ketua MUI DKI Jakarta, KH. Muhammad Faiz, dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas kerja sama ini. Ia juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-24 kepada BAZNAS RI, yang dinilainya telah memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan zakat di Indonesia.

“MUI akan terus mendukung BAZNAS dalam memperkuat peran zakat dan kaderisasi ulama,” ungkap KH. Faiz.

Ia juga mengungkapkan rencana MUI DKI Jakarta untuk membuka program pendidikan jangka pendek dalam enam bulan mendatang, yang akan berfokus pada ilmu hadis, ushul fiqih, dan tasawuf. Program ini bertujuan untuk memperkuat sanad keilmuan ulama agar mereka memiliki kapabilitas yang diakui.

“Kami ingin memperkuat sanad keilmuan ulama agar mereka memiliki kapabilitas yang diakui,” ujarnya. Menurutnya, kolaborasi dengan BAZNAS RI akan meningkatkan kualitas pendidikan keislaman dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Semoga melalui seminar ini, kita dapat menguatkan peran ulama dan pengelolaan zakat untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tutupnya.

Kontributor : Izar

Editor : PU3